Rabu, 20 Februari 2013

Mobilitas Sosial Horizontal

Untuk mendeskripsikan perubahan struktur sosial dalam dimensi horizontal dapat dilihat dari mobilitas sosial horizontal, yaitu yang menyangkut perpindahan antarkedudukan yang sejajar, perubahan antarwilayah yang sejajar, atau sebaliknya. Dalam dunia kepegawaian mobilitas horizontal ini sering dilakukan secara periodik untuk mencapai peningkatan kinerja bagi para pegawainya.
  • Tujuan Mobilitas Sosial Horizontal

  1. Untuk meningkatkan kegairahan kerja dengan melalui pergantian atau variasi orang atau wilayah yang berbeda-beda.
  2. Untuk meningkatkan produktivitas kerja sekaligus menghindari penyimpangan-penyimpangan terhadap komunitas wilayah yang lama.
  3. Untuk mendewasakan kemampuan seorang pejabat dalam mengatasi macam-macam bentuk karakter wilayah.
  • Macam-Macam Mobilitas Sosial Horizontal

Beberapa tipe gerak mobilitas sosial horizontal, antara lain sebagai berikut.

1) Mobilitas Sosial Antarwilayah (Geografis)
Mobilitas sosial antarwilayah pada hakikatnya adalah semua bentuk perubahan atau perpindahan status oleh individu atau kelompok individu dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Peristiwa perpindahan status ini dapat terjadi setiap saat, manakala terjadi perombakan sistem kebijakan dalam suatu struktur masyarakat yang disebabkan karena faktor-faktor ideologi, faktor politik dan ekonomi, maupun faktor-faktor sosial budaya.

Dalam struktur organisasi baik struktur organisasi pemerintah maupun swasta istilah mobilitas sosial antarwilayah dikenal dengan nama rolling job yaitu perpindahan job atau jabatan yang sejajar tetapi berbeda wilayahnya. Ini mutlak harus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan kinerja suatu organisasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan mobilitas sosial berikut ini.

Dari bagan mobilitas antarwilayah di atas, dapat dilihat bahwa mobilitas sosial yang terjadi hanya merupakan pergeseran daerah saja. Dengan demikian melalui mobilitas sosial antarwilayah kita dapat menyesuaikan diri dengan baik.

2) Mobilitas Sosial Antargenerasi
Mobilitas sosial antargenerasi merupakan salah satu bentuk dari mobilitas sosial horizontal yang meliputi satu lingkungan genealogis, sehingga terjadi peralihan generasi yang satu terhadap generasi yang lain. Berdasarkan struktur generasinya, mobilitas sosial akan menimbulkan perubahan kedudukan dari generasi tua ke generasi muda bahkan ke generasi berikutnya. Generasi yang menggambarkan perubahan kedudukan dari generasi yang pertama, generasi yang kedua, dan generasi yang ketiga seperti ini dinamakan mobilitas sosial antargenerasi.

Pada dasarnya mobilitas sosial antargenerasi adalah perpindahan social dari suatu generasi ke generasi berikutnya atau perpindahan kedudukan dan peran sosial dari generasi tua ke generasi muda. Mobilitas social antargenerasi ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang terjadi pada pergantian generasi tentang kepemimpinan nasional Negara kita, pergantian pimpinan, dan pergantian jabatan dari generasi tua ke generasi berikutnya.

Untuk mengetahui perkembangan suatu generasi, apakah mengalami peningkatan atau justru mengalami penurunan maka dapat dilihat melalui mobilitas antargenerasi tersebut. Melalui mobilitas antargenerasi ini kita tidak hanya memandang bahwa pelaku yang memiliki kedudukan selalu sama orangnya melainkan adalah anak keturunannya. Dalam kehidupan sehari-hari mobilitas sosial antargenerasi ada kecenderungan naik walaupun bagi generasi-generasi tertentu justru mengalami penurunan kualitas dari masing-masing generasi.

Apabila kita perhatikan dalam kehidupan sekarang, mobilitas social antargenerasi sering kita temui, seperti pada pergantian suatu jabatan organisasi, lembaga sosial, atau kepemimpinan nasional (presiden). Pergantian tersebut berjalan secara estafet dari generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian mobilitas sosial antargenerasi merupakan peristiwa sosial secara alamiah dari suatu sistem kemasyarakatan yang menunjukkan adanya dinamika sosial dari keseluruhan struktur social kemasyarakatan.

Hal yang menarik untuk dikaji secara sosiologis adalah sejauh mana prestasi sosial atau generasi sebagai angkatan kerja baik atau turun dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Dengan kata lain, adakah perbedaan status seorang anak sebagai kepala rumah tangga dengan status ayahnya sebagai kepala rumah tangga?

Untuk mengetahui sejauh mana posisi atau generasi naik atau turun dibandingkan dengan generasi pendahulunya diperlukan penelitian yang cermat. Apabila generasi sekarang tetap menempati posisi yang sama seperti generasi pendahulunya berarti tidak ada mobilitas antargenerasi. Misal, keluarga ayah petani begitu pula keluarga anak dan keluarga cucu.

Bagan Mobilitas Sosial Horizontal


Dengan memerhatikan bagan mobilitas sosial horizontal di atas maka jelaslah bahwa perubahan kedudukan yang terjadi adalah mendatar dalam arti tidak naik dan tidak turun, tetapi dari bidang atau wilayah yang satu ke bidang atau wilayah yang lain. Perubahan ini tentu akan mengakibatkan adanya penyesuaian dan koordinasi yang berbeda mengingat tiap-tiap wilayah atau tiap-tiap bidang pekerjaan memiliki karakteristik sendiri-sendiri.

Dari bagan mobilitas antargenerasi di atas kita dapat mengetahui bahwa:
  1. pelaku yang memegang kedudukan berbeda yaitu dari seorang kakek, kepada anak dan kepada cucu dan
  2. melalui mobilitas antargenerasi ini dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan dari suatu generasi.

Cara Belajar, Berprestasi Di Sekolah, Ayo Sekolah, Ilmu Teknik, Cara Mudah Belajar, Sekolah Dasar, Rajin Pangkal Pandai, Mari Belajar, Sekolah Untuk Semua, Bangku Sekolah

0 komentar:

Posting Komentar